Yaاَللّه seorang hafidz nan mujahid sahaja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan. Saudaraku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar اَللّه lindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang
Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas satu demi satu tubuh pasukan Romawi. Dahulunya dia termasuk dari Tabi’in 270 H yang hafal Al-Qur’an. Namanya adalah sebaik-baik nama, Abdah bin Abdurrahiim.[1] Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang mujahid yang hafal Al-Qur’an, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa Daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya ? Namun tak dinyana terjadi musibah di akhir hayatnya. Dia mati dengan tidak membawa iman Islamnya. Murtad sebagai Nasrani. Padahal dahulunya ia hafal semua isi Al-Qur’an, namun semua hilang tak tersisa kecuali dua ayat saja. Ayat apakah itu ? Apa yang melatarbelakangi dia keluar dari Diinullah. Inilah kisahnya Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang Romawi. Ia hantarkan orang Romawi itu ke neraka dengan pedangnya. Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang wanita Romawi, tidak dengan pedang melainkan dengan asmara. Kaum muslimin sedang mengepung kampung Romawi. Tiba-tiba mata Abdah tertuju kepada seorang wanita Romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorang pun dijamin lolos su’ul khatimah. Tak tahan, ia pun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih “Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?” Perempuan itu menjawab “Kakanda, masuklah agama Nashrani maka aku jadi milikmu.” Syahwat telah memenuhi relung hati Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa akan imannya, tuli peringatan dan buta Al-Qur’an. Hatinya terbangun tembok anti hidayah. خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ "Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." QS. Al-Baqarah 7. Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan Islam. Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an meninggalkan Allah. Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu ?” Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali dua ayat saja yaitu رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ “Orang-orang yang kafir itu seringkali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang muslim.” ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ “Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka." QS. Al Hijr 2-3. Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nashrani. Dalam keadaan seperti itulah hingga ajal menjemputnya. Mati dalam keadaan di luar agama Islam. Na'udzubillah... ***** Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” Muttafaqun Alaih. Saudara-saudariku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita/fitnah manusia dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat. Semoga para suami, para anak-anak laki, saudara-saudara laki kita. keluarga kita semua,teman-teman lelaki sesama muslim, selalu dalam lindungan Allah,dijauhkan dari syahwat dan maksiat,selamat dunia akhirat. Amin. مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” Muttafaqun Alaih. Sumber Disarikan dari tulisan DR. Hamid Ath-Thahir dalam buku “Di bawah Kilatan Pedang” 101 Kisah Heroik Mujahidin. ___________________ Sumber asli [1] Berkata Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitabnya Al-Bidayah wa An-Nihayah 11/74 وفيها 278 هـ توفي عبدة بن عبد الرحيم قبحه الله ذكر ابن الجوزي أن هذا الشقي كان من المجاهدين كثيرا في بلاد الروم، فلما كان في بعض الغزوات والمسلون محاصروا بلدة من بلاد الروم إذ نظر إلى امرأة من نساء الروم في ذلك الحصن فهويها فراسلها ما السبيل إلى الوصول إليك ؟ فقالت أن تتنصر وتصعد إلي، فأجابها إلى ذلك، فلما راع المسلمين إلا وهو عندها، فاغتم المسلمون بسبب ذلك غما شديدا، وشق عليهم مشقة عظيمة، فلما كان بعد مدة مروا عليه وهو مع تلك المرأة في ذلك الحصن فقالوا يا فلان ما فعل قرآنك ؟ ما فعل علمك ؟ ما فعل صيامك ؟ ما فعل جهادك ؟ ما فعلت صلاتك ؟ فقال اعلموا أني أنسيت القرآن كله إلا قوله ربما يود الذين كفروا لو كانوا مسلمين ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويلهيهم الامل فسوف يعلمون الحجر 3 “Pada tahun 278H, telah wafat Abdah bin Abdurrahim –semoga Allah memburukkannya-, telah disebutkan oleh Ibnul Jauzy bahwa orang malang ini dulunya termasuk dari seorang lelaki yang sering berjihad di negeri Romawi. Ketika dalam beberapa peperangan dan pada waktu itu kaum muslim mengepung sebuah daerah dari kekuasan Romawi, lelaki sang mujahid yang terkena godaan ini memandang kepada seorang wanita dari bangsa Romawi di benteng tersebut, maka akhirnya lelaki ini menginginkan wanita tersebut, lalu ia menyurati wanita tersebut; “Bagaimana agar aku bisa sampai kepadamu?”, wanita ini menjawab “Kamu masuk ke dalam agama Nashrani lalu kamu naik menemuiku”, lalu lelaki ini menerima ajakan tersebut”, maka ketika kaum muslim mengepung malah dia berada bersama wanita tersebut. Kejadian itu sangat menyakitkan dan memberatkan kaum muslim, setelah beberapa waktu berlalu, kaum muslim melewati benteng tersebut dan si lelaki ini sedang bersama wanita tersebut di benteng itu, mereka kaum muslim bertanya kepada lelaki tersebut “Wahai Fulan, Apa yang telah Al-Qur’an lakukan terhadapmu?, apa yang telah dikerjakan oleh ilmumu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan puasamu terhadapmu? Apa yang telah dikerjakan oleh jihadmu terhadapmu? Apa yang telah diperbuat shalatmu terhadapmu?”, lelaki ini menjawab “Ketahuilah kalian semuanya, sesungguhnya aku telah lupa Al-Qur’an kecuali Firman-Nya Artinya “Orang-orang yang kafir itu sering kali nanti di akhirat menginginkan, kiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka”. QS. Al Hijr 2-3. Sumber
KISAHNYATA Murtadnya Sang Hafidz Quran - Ustadz Khalid Basalamah. Follow HidayahIndonesia Channel untuk mendapatkan ceramah-ceramah tentang kisah para nabi, kisah para rasul, kisah sahabat nabi, kisah sahabat rasul, kisah tabiin, kisah nyata yang dapat kita ambil hikmahnya, kajian tentang jodoh, kajian akhir zaman dan tema ceramah lainnya.
jazirah ilmu,kajian,ceramah,islam,malaikat,kajian islam,hafidz quran murtad,murtdnya sang hafidz quran,kisah murtadznya hafidz,kisah murtadnya seorang hafidz quran,abdah bin abdurrahim,abdah,abdurrahim,kisah islami,kisah nabi dalam al quran,hafiz penghafal alquran,kisah penghafal al quran,kisah penghafal al quran yang murtad di akhir hayatnya,kisah penghafal al quran yang murtad,abdah bin abdurrahim murtad,murtad,abdah bin abdurrahman,penghafal alquran murtad Ada sebuah kisah unik nih teman teman Tentang seorang pria yang terkenal hafiz quran Tapi di penghujung hidupnya malah murtad Alias hengkang dari Islam Kisah kali ini semoga bisa Menjadi pelajaran untuk kita semua Supaya tidak berpindah ke jalan yang salah Kisah kali ini Dituliskan oleh seorang sholeh bernama Abdah bin Abdirrahim Beliau termauk guru al-Imam anNassai Dan wafat pada tahun 244 H kisahislami murtad jazirahilmu CATATAN BEBERAPA GAMBAR HANYALAH ILUSTRASI ======================== Instagram Subscribe Facebook —————————————————————————————– Jazirah Ilmu menyajikan informasi seputar kehidupan Islam dan Muslim. Video disini hanyalah sebagai referensi berbagai riset dan pengumpulan data, foto dan video dari berbagai sumber yang dikemas dalam bentuk entertainment. Kebenaran hanya milik Allah SWT. الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu” QS. al-Baqarah 147 ======================================== APABILA VIDEO INI BERMANFAAT, JANGAN SUNGKAN UNTUK SHARE. BERSAMA KITA BERBAGI INFORMASI BERMANFAAT SEPUTAR SEJARAH-SEJARAH MENARIK DI DUNIA INI ======================================== TAG Hanya ayat alquran ini saja yang diingat setelah hafiz quran ini murtad
Adapun3 hal utama yang merupakan pantangan yang perlu dihindari oleh seorang Hafidz Quran : Terlalu Membanggakan Diri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa menjadi seorang Hafidz merupakan hal mulia yang membanggakan. Namun hal tersebut bisa menjadi boomerang kepada si penghafal Al Quran dan orang tuanya jika ada rasa terlalu
Ya.Seorang Mantan Pendeta Alias Mantan Kafir yang secara terang - terangan membongkar ke Diposting oleh A. Konsep Al Qur'an Tentang Rezeki Ada beberapa ayat Al Qur'an yang secara jelas mem bicarakan masalah rezeki, untuk menyebutkan Diposting oleh RENUNGAN n KISAH INSPIRATIF: Kematian
Informasiseputar sejarah preservasi, kompilasi, kodifikasi dan transmisi Al-Qur'an telah direkam dan dibahas oleh para ulama terdahulu, dari Abu 'Ubayd al-Qasim ibn Sallam (w. 224H) dalam kitabnya Fadha'il al-Qur'an, Imam al-Baqillani (w. 403H) dalam al-Intishar li-Naqli l-Qur'an, hingga Imam as-Suyuthi (w. 911H) dalam al-Itqan fi
Kisahmualaf kali ini berasal dari seorang nenek yang lahir pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1940 yakni 5 tahun sebelum Indonesia merdeka. Beliau bernama Mbah Sukira berumur 81 Tahun dengan kondisi pendengaran yang sudah berkurang.
Kisahini terjadi pada seorang pemuda di kota Jeddah beberapa tahun yang lalu. Dia seorang muadzin di sebuah masjid dan seorang hafiz Quran. Pemuda ini dikenal karena kepribadian dan akhlaqnya yang baik. Pada suatu hari Jumat, sebelum matahari menyingsing setelah shalat Subuh, dia pergi ke rumah kakek-neneknya di sebuah desa dekat kotanya.
4 Atas seseorang yang merdeka, maka tidak wajib sholat atas seorang budak karena dia harus melayani tuannya, jadi kewajiban seorang budak pada hari Jum'at adalah melaksa- nakan sholat dzuhur. Akan tetapi jika dia melaksanakan sholat Jum'at maka sah darinya sholat Jum'at tersebut dan tidak wajib lagi atasnya melaksanakan sholat dzuhur setelah itu.
tc6oS. 3bhya3r556.pages.dev/2433bhya3r556.pages.dev/963bhya3r556.pages.dev/4833bhya3r556.pages.dev/1293bhya3r556.pages.dev/753bhya3r556.pages.dev/3933bhya3r556.pages.dev/1803bhya3r556.pages.dev/295
kisah murtadnya seorang hafidz quran